Jenazah Helena Apulina Situmorang disambing ibunya, Lediana Panggabean (kiri) di Medan, Sumut. ANTARA/Septianda Perdana
TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mencatat, pemerintah beberapa kali berbohong dalam perbaikan kondisi buruh migran dengan tak kunjung meratifikasi konvensi internasional mengenai buruh migran.
"Pemerintah sudah enam kali berbohong soal ratifikasi," kata Anis dalam acara pencanangan tahun perlawanan terhadap kebohongan di kantor pusat Muhammadiyah, Jakarta, Senin 10 Januari 2011. "Betapa keberpihakan pemerintah terhadap buruh Indonesia yang bekerja di luar negeri dipertanyakan."
Ia menjelaskan, dalam berbagai forum internasional, pemerintah berjanji untuk meratifikasi konvensi tersebut. Pemerintah di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyatakan ratifikasi konvensi internasional tentang buruh migran masuk Program Legislasi Nasional 2005-2009. Ratifikasi juga sudah dinyatakan dalam Rancangan Aksi Nasional Hak Asasi Manusia 2003-2004 dan Ketetapan MPR Nomor 5 Tahun 2002.
Menurut Anis, ratifikasi itu sangat penting karena akan menjadi dasar perubahan kebijakan tentang perlindungan terhadap buruh Indonesia yang bekerja di luar negeri. "Bukan dengan penyelesaian yang reaktif dan sporadis lagi."
Menteri Penerangan, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia Rais Yatim kemarin menolak menjawab pertanyaan pers seputar kabar bahwa ia memperkosa pembantu rumah tangga asal Indonesia. Setelah memimpin rapat awal tahun di kementeriannya, Rais hanya bersedia menjawab pertanyaan seputar program kementeriannya pada 2011. "Saya akan jawab pertanyaan tentang kebudayaan dan kesenian," kata Rais. Ia menuturkan, masalah dugaan perkosaan telah selesai. "Dan saya tak mau mengulas tentang isu itu lagi."
Kabar pemerkosaan itu ramai dibicarakan oleh beberapa blog dan majalah pro-oposisi di Malaysia. Namun Rais telah menyampaikan bantahan. Melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, perempuan yang dikabarkan sebagai korban itu juga menyangkal telah diperkosa oleh Rais.
l RIRIN AGUSTIA | Masrur (Kuala Lumpur)
l RIRIN AGUSTIA | Masrur (Kuala Lumpur)
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar