Selasa, 08 September 2009

PERNYATAAN SIKAP SPPT TEL PADA PERINGATAN HARI BURUH SEDUNIA, 1 MEI 2009




Rekan-rekan pekerja PT. Tanjungenim Lestari Pulp And Paper



Hari ini kita membuat sejarah dimana bersama-sama dengan rekan-rekan pekerja di seluruh tanah air dan diseluruh dunia memperingati hari buruh sedunia. Upacara yang kita lakukan saat ini adalah salah satu bukti bahwa kita menghormati keberadaan kita sebagai pekerja yang dapat menentukan arah industrialisasi dan mau mengambil resiko demi mendapatkan hak-hak industrial kita yaitu untuk bebas dari rasa takut, untuk mendapatkan kesejahteraan yang bertumbuh dan untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan, keluarga dan masyarakat .
Hari ini kita juga mengingat dan dengan tulus mengucapkan terima kasih terhadap usaha-usaha yang telah dirintis oleh pengurus-pengurus terdahulu untuk memajukan serikat, memberikan perlindungan dan mengusahakan kesejahateraan bagi kita pekerja dan keluarga yang dalam lintasan waktu perjalanan serikat dipimpin oleh saudara Irzan Zulpakar, Yulian Effendi, Herwansyah, Syaharil Muhar dan Hasudungan Limbong. Jalan terjal dan mendaki yang telah mereka rintis tidak hanya memberi bekal bagi kita untuk melanjutkan perjuangan ini tetapi juga menjadi inspirasi untuk secara kreatif dan berani mengusahakan berbagai cara demi kesejahteraan pekerja dan keluarganya, kemajuan perusahaan serta masyarakat.



Rekan-rekan pekerja,
Kondisi krisis global saat ini telah membuat kita berada pada situasi dilematis dimana pemikiran untuk memajukan kesejahteraan pekerja bisa diartikan sebagai menambah beban keuangan perusahaan yang dapat berakibat berhentinya produksi, sementara itu kita meyakini bahwa kesejahteraan pekerja adalah mutlak untuk tumbuh karena pekerja juga adalah pihak yang terkena dampak langsung dari krisis ini dengan meningkatnya harga kebutuhan pokok. Dengan demikian setiap usaha mengurangi kesejahteraan pekerja dalam bentuk apaupun adalah tindakan yang tidak masuk akal dan memperlemah kemampuan pekerja dan perusahaan untuk mengatasi krisis global.
Hal yang berbahaya bagi kita bukanlah dampak dari krisis global tetapi cara pandang dari pengusaha dan pekerja untuk mengatasi krisis global.
Cara pandang pengusaha yang lazim terjadi adalah mengkedepankan usaha-usaha mengurangi kesejahteraan pekerjanya sendiri sampai kepada pemutusan hubungan kerja. Cara seperti ini menunjukkan sikap egois, kemalasan berpikir dan tidak kreatif karena hanya berakibat memperlemah daya beli pekerja sebagai warga masyarakat dan berpotensi menambah masalah bangsa ini dengan bertambahnya jumlah penganggur dan berkurangnya pendapatan pajak bagi Negara.
Sementara itu pekerja seringkali memandang bahwa cara diatas adalah wajar dalam krisis global sehingga mengambil sikap pasrah dalam ketidak mampuan dan kekhawatiran kehilangan pekerjaan.
Kedua cara pandang diatas jelas-jelas dangkal dan tidak lengkap karena sesungguhnya pengusaha dan pekerja mampu bersinergi untuk menghasilkan alternatif-alternatif solusi yang baik bagi perusahaan, pekerja, keluarganya dan bangsa.



Para Pekerja PT. TeL.
350 tahun dijajah oleh Belanda dan 3,5 tahun dijajah oleh Jepang bisa jadi telah menjadikan bangsa ini mempunyai paradigma bahwa segala sesuatu yang bernuansa asing adalah lebih baik dari budaya asli bangsa Indonesia. Tetapi sesungguhnya kemerdakaan yang direbut oleh para pahlawan dengan darah dan nyawa telah menunjukkan kebesaran dan kekuatan bangsa Indonesia untuk secara bebas menentukan masa depannya dengan mengalahkan dominasi asing di tanah air tercinta.
Hal inilah yang menjadi jiwa pekerja di PT. TeL untuk memberikan dukungan bagi keberhasilan investasi asing dengan tetap berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yaitu saling menghargai dan menghormati bagi kemajuan perusahaan, peningkatan kesejahteraan pekerja dan keluarganya serta kemakmuran bagi masyarakat.


Berikut ini adalah pemikiran dan sikap pekerja PT. TeL sebagai bentuk tawaran sinergi kepada Manajemen PT. TeL dalam mengatasi krisis global yang sesuai dengan jiwa yang disebutkan sebelumnya demi kemajuan perusahaan, pekerja dan keluarganya serta masyarakat:
1. Mulailah dengan melakukan efisiensi yang tidak mengurangi kesejahteraan pekerja dan efektivitas produksi, seperti:
- Hemat penggunaan energi
- Keteladanan gaya hidup hemat oleh para pimpinan perusahaan
- Evaluasi atas praktek tidak efisien pada penggunaan serta pembelian material dan spare part
- Evaluasi atas kinerja konsultan, kontraktor dan suplyer yang tidak efisien
- Menghilangkan praktek kolusi, korupsi dan nepotisme.
- Menghilangkan bentuk-bentuk biaya siluman.
- Evaluasi kritis atas peran dan kompensasi berlebihan terhadap tenaga kerja asing
- Menghentikan penambahan karyawan baru dan memberdayakan karyawan yang ada
- Evaluasi atas proses dan metode kerja yang tidak efisien

2. Pembaharuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
PKB sudah berakhir sejak bulan November 2008 yang lalu, maka pembaharuan PKB adalah mutlak diperlukan untuk kepastian hukum atas hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja. Kondisi deadlock atas perundingan PKB saat ini telah mendapat arah untuk disepakati apabila pengusaha mau mengikuti saran Dinas Tenaga kerja dan Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim untuk menaikkan tunjangan perumahan dan tunjangan shift sesuai kemampuan perusahaan.

3. Penghentian Bonus Produksi
Penghentian bonus produksi secara sepihak oleh pengusaha jelas-jelas mengingkari kesepakatan yang telah dirumuskan bersama pada PKB. Pelanggaran normatif ini tentu saja tidak dapat dibiarkan karena akan menjadi preseden buruk pada waktu-waktu yang akan datang sehingga memberi legitimasi bagi pengusaha bahkan pekerja untuk melanggar isi PKB. Pekerja mendorong pengusaha untuk mencabut surat penghentian bonus produksi, membayarkan bonus bulan Maret 2009 dan merundingkan langkah selanjutnya dengan SPPT TeL.



4. Tunjangan BBM
Pekerja sepenuhnya memahami bahwa kesepakatan yang mencantumkan tentang tunjangan BBM akan ditinjau pada bulan Juli 2009. Sesungguhnya sekalipun istilah yang digunakan adalah tunjangan BBM tetapi pada saat hal ini dirumuskan pada perundingan tripartite antara manajemen PT. TeL, SPPT TeL dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Muara Enim, para pihak memahami bahwa tunjangan ini perlu diberikan karena dampak kenaikan BBM terhadap kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Sekalipun harga BBM saat ini mengalami penurunan tetapi harga kebutuhan pokok tidak mengalami penurunan bahkan menunjukkan tanda-tanda kenaikan akibat inflasi yang akan menambah beban pekerja. Oleh karena itu Tunjangan BBM tetap relevan untuk diterima oleh pekerja sebagai mana semangat yang ada saat tunjang ini dirumuskan. Pemikiran dan setiap usaha untuk menghilangkan tunjangan ini adalah tidak manusiawi, kontraproduktif dan dapat berakibat hilangnya kepercayaan pekerja terhadap manajemen perusahaan.

5. Kenaikan Gaji Tahunan
Kenaikan gaji tahunan yang akan diterima pekerja pada bulan Juli 2009 adalah mengikuti kesepakatan antara pengusaha dan pekerja yaitu dengan menambahkan gaji pekerja berdasarkan angka inflasi dan nilai kinerja serta tidak ada pengurangan gaji. Kepatuhan atas kesepakatan ini terbukti telah memberikan dampak positif dalam hubungan kerja dan setiap pemikiran serta usaha mengingkarinya dapat dikategorikan sebagai tindakan provokatif yang akan meruntuhkan hubungan industrial di PT. TeL.



Pada kesempatan yang baik ini kami juga menyatakan sikap kami kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim bahwa SPPT TeL siap bersama-sama dengan pemerintah membangun Kabupaten tercinta ini dengan memberikan dukungan terbaik bagi investasi asing karena memang dibutuhkan oleh masyarakat. Kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Muara Enim yang sejak lama telah memberikan hal terbaik bagi arah kemajuan SPPT TeL dan perusahaan, kiranya usaha yang telah lama terjalin ini akan bersama-sama terus kita lanjutkan.
Kepada jajaran direksi, khususnya kepada presiden direktur dan wakil presiden direktur kami mengucapkan selamat datang, selamat membangun perusahaan, pekerja dan masyarakat. Pekerja PT.TeL dalam keadaan searah dengan anda untuk tujuan ini dengan tetap hormat pada budaya lokal yang bijaksana.
Akhirnya kepada seluruh anggota SPPT TeL, kami pengurus yang telah mendapat mandat dari anda dan amanah dari Allah untuk menjalankan tugas ini, maka tidak ada pilihan lagi bagi kita selain membangun dan memajukan perusahaan, mengusahan agar keberadaan perusahaan ini sebanyak mungkin bermanfaat bagi masyarakat serta memberikan perlindungan dan meningkatkan sejahteraan bagi karyawan dan keluarganya secara terus menerus dan bersama-sama.



Selamat Hari Buruh Sedunia,
Banuayu, 1 Mei 2009
Pengurus SPPT TeL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar