Kepada rekan-rekan yang telah mengikuti pelatihan Bintalsik di Rindam kiranya dapat diamalkan pada pekerjaan sehari-hari.
Bagi anggota yang menolak maka pengurus secara konsisten akan mewakili anda pada setiap tingkatan.
Pengurus juga mengajak anggota untuk tidak terpengaruh oleh pernyataan dan tulisan manajemen beberapa saat setelah pelatihan Bintalsik yang terkesan mendorong sesama pekerja untuk saling berpolemik, seperti devide et impera pada masa penjajahan dahulu.
Sikap arogansi perusahaan yang tidak mau mempertimbangkan keberatan pekerja atas pelatihan ini dan tetap merencanakan untuk kembali mengirimkan karyawan pada Januari 2010 tanpa mau mendiskusikannya kepada perwakilan pekerja telah memaksa pengurus untuk melaporkannya kepada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Muara Enim pada tanggal 5 November 2009 yang lalu.
Sesungguhnya pekerja PT. TEL tidak menolak bentuk pelatihan untuk meningkatkan motivasi dan disiplin karena hal ini dibutuhkan untuk meingkatkan kualitas individu. Pekerja PT. TeL hanya ingin merundingkannya dengan manajemen agar trauma yang pernah diderita oleh karyawan ketika dahulu mengikuti pelatihan di Rindam tidak terulang kembali pada saat ini. Bukankan dengan berunding dan bertukar pikiran kita bisa mencapai suatu kesepakatan akan bentuk pelatihan, pelaksana dan metode yang terbaik untuk perusahaan dan pekerja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar