Kamis, 06 Januari 2011

Mendag: Industri Pulp Miliki Prospek Cerah


KOMPAS/ARBAIN RAMBEY
Mari Pangestu
PANGKALAN KERINCI, KOMPAS.com - Produsen penghasil pulp dan kertas, Asia Pacific Resources International Limited (APRIL), Rabu (18/8/2010) memperingati 15 tahun kiprahnya di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, (Riau). Peringatan dirayakan dalam rangka  produksi APRIL yang ke-21 juta ton pulp (bubur kertas). Acara itu dihadiri Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Ketua DPRD Riau Johar Firdaus, Bupati Pelalawan Rustam Effendi, Kepala Dinas Kehutanan Riau Zulkifli Yusuf, dan Dirut PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Kusnan Rahmin.
Mari mengatakan, industri pulp and kertas Indonesia masih memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan.  “Industri ini bersifat padat karya dan sangat penting karena berhasil menyerap tenaga kerja lebih dari 200.000 orang.  Hal ini dimungkinkan karena Indonesia memiliki beberapa aspek penting seperti letak geografis, jumlah penduduk sekitar 234 juta yang merupakan pasar domestik yang besar serta biaya produksi yang bersaing dan relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara di Eropa, Amerika Utara dan Amerika Selatan. Saya kira, potensi hutan Indonesia masih dapat dikembangkan dalam skala yang lebih besar lagi,” ujarnya.
Dirut RAPP Kusnan Rahmin mengatakan bahwa perusahaan selama ini menjalankan pola bisnis berkelanjutan, menyeimbangkan aspek pembangunan sosial dan ekonomi dengan nilai konservasi keanekaragaman hayati dan ekologi. “Kami patuh terhadap kebijakan pemerintah melalui penerapan fondasi bisnis yang pro-lingkungan, pro-pertumbuhan, pro-tenaga kerja, dan pro-pengentasan kemiskinan,” katanya.
Penerapan pro-lingkungan melalui pengelolalaan hutan tanaman Mosaic (Mosaic Plantation Concept/MPC). Hutan tanaman dikelola dengan melakukan perencanaan spasial, penghutanan kembali, pengelolaan lingkungan, dan pemetaan yang mengutamakan hutan dengan nilai konservasi tinggi. “Kami menanam sebanyak 500.000 bibit pohon per hari yang setara dengan 150 juta bibit pohon per tahun,” kata Kusnan.
Sedangkan pro-pengentasan kemiskinan diwujudkan melalui komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat di sekitar wilayah operasional melalui Community Development Program.  Program yang telah berjalan antara lain penerapan sistem pertanian terpadu untuk 2.000 petani dari 96 desa di Propinsi Riau, program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dengan menjalin kemitraan dengan masyarakat di 25 desa dengan luas areal mencapai 23.000 hektar, pengembangan kewirausahaan melalui program Usaha Kecil dan Menengah (UKM),  penyelenggaraan pelatihan kejuruan, pemberian beasiswa dan dukungan infrastruktur sosial lainnya.
"Terkait penerapan tenaga kerja, hingga saat ini APRIL memiliki 10.000 karyawan langsung dan 50.000 karyawan tidak langsung dengan memberikan kesempatan kerja yang terbuka bagi masyarakat di provinsi Riau," ujar Kusnan.
Sebagai pemain global, APRIL mengekspor produknya ke sekitar 60 negara di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia dapat bersaing di pasar global dan APRIL, tambah Kusnan, akan berkinerja lebih baik secara konsisten dalam persaingan global yang semakin kompetitif. (*)
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar