Hubungan karyawan dengan perusahaan di tahun 2010 diwarnai berbagai dinamika yang tidak bisa dibilang bagus. Rencana mogok kerja beberapa waktu yang lalu adalah refleksi dari gagalnya komunikasi yang konstruktif antara karyawan dan Manajemen. Beberapa faktor penyebab dicoba disampaikan pada tulisan ini.
Jika faktor penyebab ini tidak juga kunjung diatasi maka di tahun 2011 hubungan antara karyawan dan Manajemen juga akan mengalami hal yang sama. Bukankah apabila kita melakukan hal yang sama saat ini maka hal yang sama pula yang akan terkadi dikemudian hari?
Faktor-faktor penyebab tersebut diantaranya:
1. Tidak ada Sistem Remunerasi
Ketiadaan sistem remunerasi membuat karyawan sulit memahami sisi keadilan dari upah yang diterima juga membuat atasan dan bawahan sulit mengkomunikasi atau memecahkan masalah yang terkait gaji.
2. Tidak ada Sistem Karir.
Tidak adanya sistem karir membuat karyawan frustasi akan masa depannya di perusahaan. Masalah lain yang ditimbulkan adalah komunikasi antara atasan dan bawahan menjadi buntu apa bila menyangkut karir dan promosi. Persoalan lainnya adalah keputusan Manajemen tentang promosi menjadi tidak jelas dasar dan tujuannnya serta tidak konsisten.
3. Gagalnya Sistem Penilaian Kinerja
Sistem Penilaian Kinerja yang berlaku saat ini menjadi momok bagi atasan dan anak buahnya setiap kali dilaksanakan. Penyebabnya adalah sistem ini tidak bisa dilaksanakan terutama yang menyangkut “kurva lonceng” dimana sudah dibatasi /ditentukan persentase mereka yang dinyatakan sebagai memiliki performance bagus atau tidak bagus. Padahal dalam organisasi dan dengan pembinaan yang baik bisa saja orang didalam organisasi itu menjadi performancenya baik semua atau kalau pembinaannya tidak bagus menjadi jelek semua. Kondisi ini membuat penerapan dari sistem penilaian kinerja menjadi berbeda-beda di setiap seksi, bahkan ada yang menggunakan cara arisan. Sistem kurva lonceng sudah banyak ditinggal dalam penilaian kinerja yang modern. Sistem ini hanya bertujuan untuk mengendalikan anggaran agar tetap dengan pola yang sama dari tahun ke tahun.
4. Tidak ada Sistem Penyelesaian Keluhan.
Dalam 11 tahun perusahaan ini berdiri tidak ada sistem penyelesaian keluhan bagi karyawan sehingga keluhan karyawan menjadi tidak bisa dituntaskan penyelesaiannya dan terkatung-katung dalam waktu yang lama. Melempar-lempar bola atau menyalahkan pihak lain menjadi kebiasaan dalam menjawab permasalah karyawan. Kondisi ini mengikis kepercayaan dalam hubungan atasan dan bawahan serta antara karyawan dan Manajemen.
5. Sistem Bonus Produksi
Peraturannya ada tetapi tidak menyebutkan secara jelas perhitungan bonus yang menjadi hak karyawan. Seharusnya bonus yang diterima dapat menimbulkan motivasi untuk bekerja lebih baik tetapi yang terjadi adalah sebaliknya karyawan malah merasa dicurangi dengan jumlah nominal yang terlalu kecil. Perusahaan perlu membuat sistem perhitungan bonus yang transparan.
Tulisan ini terlalu singkat dan ada kemungkinan kita berbeda pendapat. Silahkan untuk menanggapi dan biarlah semua pendapat yang ada menjadi masukan berarti bagi perusahaan dan karyawan di tahun 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar