Kamis, 02 September 2010

Playmaker

Menjadi pengurus serikat pekerja adalah sama dengan menjadi pemimpin.  Ia menggerakkan organisasinya dan semua sumber dayanya untuk mencapai tujuan organisasi.  Keunikan kepemimpinan di serikat pekerja adalah ia menjalankan dua peran secara bersamaan yaitu bisa menjadi bawahan atau orang yang dipimpin di tempat kerjanya dan pada saat yang bersamaan menjadi pemimpin di serikat pekerja. Artinya sebagai pengurus ia juga adalah pemimpin dari atasannya di tempat kerja. Bagaimana melaksanakan peran yang sangat unik dan menantang ini? Setidaknya tulisan dibawah berusaha berbagi tentang peran pemimpin yang memimpin. (NFS).

Playmaker
Saturday, 10 July 2010
Oleh : Agi Rachmat

KENDATI menentukan ciri permainan sebuah tim, pelatih sepakbola hanya disebut manajer. Meski yang menyandang ban "C" bergelar kapten, penentu hitam-putih gaya permainan sebuah tim adalah seorang playmaker. Dialah yang menenetukan kapan menyerang, mengatur aliran bola dari belakang ke depan, sekaligus membantu pertahanan. Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Zinedine Zidane, Steven Gerrard, Frank Lampard, Michael Ballack, adalah para pemain yang sesungguhnya memimpin tim mereka.

Karena itu, barangkali, mereka yang sering dijadikan kapten. Peran mereka menonjol. Biasanya merekalah yang paling banyak berlari dan menguasai bola. Dia harus punya kemampuan sempurna: menggocek bola, mengumpan tepat, dan punya fisik kuat. Pendeknya, para playmaker adalah pekerja keras di lapangan.

Tanpa kerja keras mereka, seorang penyerang tak akan mendapat bola, para bek tak bisa mengoper bola kepada striker, para pemain sayap niscaya tak bisa sering bisa membantu para penyerang. Dan para play maker bekerja di tengah-tengah lapangan. Dalam sepakbola modern, para pelatih memperkeuat daerah ini. Jose Mourinho, Carlo Ancelloti, Pep Guardiolla, menjadi pelatih hebat karena punya pemain tengah yang hebat.

Dan seperti itulah peran pemimpin. Dia mengatur, mengelola, bahkan membuat tenang bek dan penjaga gawang, tanpa kelihatan bahwa mereka seorang pemimpin. Seorang kapten mungkin seorang pemimpin tapi yang menerjemahkan instruksi pelatih adalah para pengatur tempo permainan ini. Seperti kata Sun Tzu, seorang pemimpin adalah seorang yang perannya tak terlihat tapi terasa bagi kemajuan sebuah tim, sebuah organisasi. Ia mungkin bekerja dalam diam, seperti danau yang tenang tapi menghanyutkan dengan palung yang dalam.

Sepak bola telah memberikan contoh paling bagus untuk menggambarkan bagaimana ini permainan bukan permainan individu. Sehebat-hebatnya Maradonna atau Pelle, atau Ronaldo, atau Kaka, mereka tak akan menjadi apa-apa tanpa sepuluh pemain lainnya. Seorang kapten atau playmaker tak
berarti sama sekali tanpa peran pemain lain. Sebelas pemain ini bahu membahu membuat gol sebagai tujuan dan inti permainan ini. Dalam kredo total football, pertahanan terbaik adalah menyerang.

Sepak bola telah menjadi contoh bagaimana seharusnya sebuah organisasi dikelola. Ada tangan tak terlihat seorang pelatih yang mempengaruhi pola permainan, ada kemampuan individu menggocek bola, ada kelihaian bertahan, dan ada sorakan penonton yang membangkitkan semangat untuk menang. Komplit sudah bagaimana setiap lini punya peran mendorong tim mencapai tujuan: menciptakan sebanyak mungkin gol.

Tapi gol saja bukan tujuan utama sepak bola. Ini permainan karena itu harus juga menyuguhkan hiburan. Orang menonton sepak bola karena ingin terhibur: terhibur oleh gocekan, terhibur oleh umpan matang, tersirep oleh gaya permainan tim yang apik dan kompak, dan gol yang menawan. Gol yang dihasilkan dari kotak penalti mungkin mengobati kehausan menang, tapi tak menghibur. Kita akan bersorak jika gol itu dihasilkan dari kerjasama apik para pemain yang dibangun dari belakang.

Begitu juga organisasi. Tujuan atau goal akan terasa indah jika dihasilkan dari kerjasama yang dibangun dari nol, bukan hasil yang diperoleh secara instan karena, misalnya, lobi korup dan permainan kotor. Semua orang dalam organisasi, dalam tim, akan merasa puas jika gol atau tujuan itu tercapai karena kerja keras yang disusun berdasarkan rencana dan perhitungan yang matang.

Seorang pemimpin, seorang playmaker, akan mengatur dan mengelola kerjasama itu, bahkan memompa semangat anggota tim, untuk mencapai tujuan yang sama yakni gol organisasi. Peran dia mungkin tak terlihat tapi akan terasa jika gol dan tujuan itu sudah tercapai dengan sempurna.

Agi Rachmat
Partner - Dunamis Organization Services
Dikutip dari Business Review edisi 10 Juli 2010
Sumber: www.dunamis.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar