Aksi ini diklaim akan melumpuhkan kegiatan industri terbesar di Indonesia.
Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) berjanji akan mengerahkan satu juta buruh di pertengahan September nanti untuk mogok demi tuntutan penghapusan sistem alih daya/outsourcing dan upah murah.
"Ini merupakan aksi lanjutan demo 12 Juli kemarin yaitu Hostum (Hapus Oursourcing Tolak Upah Murah)," kata Presiden KAJS, Said Iqbal, hari ini.
Menurut Said, sebanyak satu juta buruh dari 14 kawasan industri di Indonesia termasuk Jakarta, Bekasi, Tangerang, akan menghentikan semua kegiatan produksi secara serentak.
Ada tiga tuntutan yang diperjuangkan yaitu moratorium sistem outsourcing, penghapusan upah murah dengan penambahan Komponen Hidup Layak, dan penolakan terhadap usulan pemerintah bahwa iuran Jaminan Kesehatan akan dibayarkan tiga persen oleh pengusaha dan dua persen oleh pekerja.
Said mengatakan aksi yang rencananya akan dilakukan bulan September mendatang belum akan menutup jalan tol. "Tetapi kalau aksi kami nanti tetap diabaikan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi maka kami akan menutup 12 pintu tol," tutur dia.
Pada aksi besar-besaran yang melibatkan 30 ribu buruh tanggal 12 Juli lalu, Said mengatakan Menakertrans Muhaimin Iskandar sudah berjanji akan melakukan moratorium terhadap sistem outsourcing. "Tetapi sampai saat ini belum ada buktinya, maka kami akan lakukan aksi masal," tandas dia.
Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) berjanji akan mengerahkan satu juta buruh di pertengahan September nanti untuk mogok demi tuntutan penghapusan sistem alih daya/outsourcing dan upah murah.
"Ini merupakan aksi lanjutan demo 12 Juli kemarin yaitu Hostum (Hapus Oursourcing Tolak Upah Murah)," kata Presiden KAJS, Said Iqbal, hari ini.
Menurut Said, sebanyak satu juta buruh dari 14 kawasan industri di Indonesia termasuk Jakarta, Bekasi, Tangerang, akan menghentikan semua kegiatan produksi secara serentak.
Ada tiga tuntutan yang diperjuangkan yaitu moratorium sistem outsourcing, penghapusan upah murah dengan penambahan Komponen Hidup Layak, dan penolakan terhadap usulan pemerintah bahwa iuran Jaminan Kesehatan akan dibayarkan tiga persen oleh pengusaha dan dua persen oleh pekerja.
Said mengatakan aksi yang rencananya akan dilakukan bulan September mendatang belum akan menutup jalan tol. "Tetapi kalau aksi kami nanti tetap diabaikan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi maka kami akan menutup 12 pintu tol," tutur dia.
Pada aksi besar-besaran yang melibatkan 30 ribu buruh tanggal 12 Juli lalu, Said mengatakan Menakertrans Muhaimin Iskandar sudah berjanji akan melakukan moratorium terhadap sistem outsourcing. "Tetapi sampai saat ini belum ada buktinya, maka kami akan lakukan aksi masal," tandas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar