Globalisasi Ekonomi dan Nasib Buruh

Oleh: Samron Akhiri, SE, MM (Penasehat SPPT TeL)

Terima kasih tak terhingga kita haturkan kepada semua pihak dan para syuhada buruh yang telah berjuang berkorban jiwa raga dan berusaha , berdialog serta berargument sehingga tanggal 1 Mei dapat ditetapkan menjadi hari buruh internasional.

Globalisasi ekonomi sesuatu hal yang tak dapat kita hindari dan kita pungkiri, sebagai sesuatu hal yang logis dalam peradaban ekonomi masa kini, kita kaum buruh tidak boleh menyerah dan pasrah dengan keadaan ini. Kita harus berjuang,berusaha dan bersatu padu dan mempererat solidaritas serta terus berupaya meningkatkan dan melebarkan jaringan organisasi local,nasional, regional dan international secara organisatoris,pribadi dan individu terus kita tingkatkan pengetahuan, pendidikan, keahlian dan kemampuan managerial.

Kita harus berpikir cerdas dan cermat,tangkas dan cepat, peka atas kondisi social dan lingkungan kita. Jadikan buruh - buruh kita berkemampuan dan mempunyai kinerja serta produktivitas tinggi, mempunyai daya saing kuat. Sehingga kita mempunyai bargaining position yang kuat dengan para kapitalis/pemodal yang bersifat eploratif dan explotatif terhadap buruh.

Kesetaraan haruslah menjadi menjadi bagian utama kita, berpikir jauh kedepan mereformasi pemikiran dan paradigma baru, bahwa kita kaum buruh mempunyai kekuatan dan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan ekonomi dan teknologi serta kemajuan suatu bangsa,regional dan international.

Kita hendaklah mempunyai strategi yang jitu dan tepat dalam memperjuangkan hak - hak normatif yang mendasar, berkemampuan komunikatif dan dialog yang elegant serta kekuatan egaliter yuridis.

Semua itu akan tercapai dengan adanya keikhlas pendekar-pendekar buruh yang patriotik, tidak berorientasi pragmatis,aji mumpung dan egoistis individual.

Organisasi buruh dan Serikat Pekerja menjadi alat perjuang dan bukan tujuan perjuangan, tidak pula memperalat organisasi guna kepentingan pribadi.

Kolektifitas menjadi darah dan nadi serta roh perjuangan, bersatulah buruh bukan berseteru dalam intrik kepentingan, kita senasib dan sepenanggungan  hilangkan kecurigaan, jauhkan one man show dan keakuan.