PEKANBARU--MICOM: Presiden Komisaris APRIL (Asia Pacific Resources International Limited) Indonesia Tony Wenas memperkirakan permintaan dan penawaran akan kebutuhan pulp dunia dari 2010 hingga 2015 meningkat dengan kisaran 17 persen per tahun meskipun pasar pulp semakin kompetitif.
Begitu pula, kata Tony dalam surat elektronik, Senin (9/7), permintaan dan penawaran kertas juga bakal meningkat sekitar 10,5 persen.
"Peningkatan permintaan pulp dan paper itu tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan industri di China sebagai pangsa pasar terbesar. Meski kemajuan teknologi bisa meminimal penggunaan kertas, pertumbuhannya tetap tinggi," ujarnya.
Kini, untuk pelaku pulp dan kertas telah terjadi pergeseran pasar dari Eropa dan Amerika yang bergerak menuju ke pasar Asia. Oleh karena itu, produsen kertas Asia berada pada posisi yang baik untuk melayani kebutuhan pasar Timur Tengah, Afrika, dan Oseania. "Asia tetap memimpin dalam pertumbuhan pulp dan kertas dunia," ujar mantan eksekutif di Inco itu.
Ia mengungkapkan permintaan pulp dari China ikut meningkat hingga 139 persen sejak 2005 hinggga 2010 dan diprediksi akan terus meningkat. Potensi tersebut, kata dia, menguntungkan industri kehutanan di Indonesia, dan tercatat produksi pulp nasional tumbuh sekitar 30 persen sejak 2005 hingga 2010.
Lebih lanjut Tony Wenas juga memperkirakan pertumbuhan kebutuhan pulp secara global akan terus meningkat CAGR (Compounded Annual Growth Rate) sekitar 2,6 persen setiap tahun, sedangkan untuk kebutuhan kertas diprediksi akan terus meningkat CAGR-nya sekitar 1,3 persen per tahun. Pertumbuhan pulp dan kertas yang baik tersebut membuka peluang Indonesia untuk menjadi pemain global.
Untuk industri pulp dan kertas Indonesia, menurut dia, kini telah memiliki teknologi pengembangan dan pembenihan yang bagus sehingga memungkinkan pohon Akasia sebagai bahan baku yang ditanam sudah bisa dipanen hanya dalam waktu lima tahun.
"Bayangkan kalau di Eropa dan Amerika baru dipanen 20 tahun bahkan lebih. Semua itu tidak terlepas dari riset dan cuaca Indonesia yang hanya memiliki dua musim," ujarnya.
Industri pulp dan kertas dari kelompok APRIL di Provinsi Riau, menurut Tony, telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat setempat, seperti tersedianya daya listrik untuk kebutuhan sehari-hari dan bahkan pendapatan per kapita mereka juga meningkat.
Terkait dengan pertumbuhan permintaan itu, dia menegaskan bahwa perusahaannya membutuhkan lahan yang ditanami akasia hingga 350.000 hektare dari yang ada sekarang baru 100.000 hektare.
"Kami terus berupaya agar ada penambahan HTI baru, seperti di Kabupaten Meranti Riau seluas 41 ribu hektare meliputi 12 desa. Kita harapkan dukungan dari masyarakat setempat untuk sama-sama memajukan daerah, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan ekonomi," ujar Tony yang sebelumnya juga menjadi eksekutif di perusahaan milik kelompok Bakrie.
Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) menurut data 2011 Hawkins Wright & RISI menempati peringkat dua Top Global Produsen pulp untuk jenis Bleached Market Hardwood Kraft dan peringkat empat untuk Top Asia produsen kertas untuk jenis Uncoated Wood-Free. (Ant/OL-2)
Sumber:
http://www.mediaindonesia.com/read/2012/07/10/332096/21/2/Kebutuhan-Pulp-Dunia-Naik-17-Persen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar