Minggu, 20 Februari 2011

Peran Upah

Proses  industrialisasi  yang  bertumpu  pada  efisiensi  dan  efektifitas  kerja  sangat  membutuhkan  peran  sumber  daya  manusia  yang  berkualitas, kebutuhan  sumber  daya  manusia  yang  berkualitas  ini  menjadi  isu  yang  sangat  menonjol di  bidang  dunia  kerja  di  tanah  air  kita.

Namun  sejalan  dengan  itu  Industrialisasi  sering  pula  membawa  masalah  lain  dalam  ketenagakerjaan seperti tuntutan  kenaikan  Upah, ketidak  puasan  dalam  mutasi, promosi, motivasi,  dan  rendahnya  kinerja  karyawan/pekerja  pada  suatu  perusahaan.
Hal-hal  seperti  ini  menjadi  contoh  konkrit  betapa  masalah  ketenagakerjaan  menjadi  sesuatu  yang  sangat  serius  yang  harus  diselesaikan  dengan  baik.

Dewasa  ini  semakin  ketatnya  persaingan  bisnis  mengakibatkan  perusahaan  dihadadapkan  pada  tantangan  untuk  dapat  mempertahankan  kelangsungan  hidup.
Oleh  karena  itu  perusahaan  harus  mampu  bersaing dan  salah  satu  alat  yang  dapat  digunakan  oleh  perusahaan  adalah  Upah. Jika  sistim  upah  dirasakan  adil  dan  kometitif  oleh  karyawan/pekerja,maka  perusahaan  akan  lebih  mudah  untuk  menarik  tenaga  kerja  yang  potensial, sehingga  produktifitas  meningkat  dan  perusahaan  mampu  menghasilkan  produk  dengan  harga  yang  kompetitif, yang  pada  akhirnya  perusahaan  bukan  hanya  unggul  dalam  persaingan, namun  juga  mampu  mempertahankan  kelangsungan  hidupnya, bahkan  juga  mampu  meningkatkan  profitibilitas  dan  mengembangkan  usahanya.

Dalam  menjalankan  kegiatan  usahannya, suatu  perusahaan  tentu  membutuhkan  berbagai  sumberdaya, seperti modal, material,  bahan  baku, mesin-mesin, dan  tak  kalah  pentingnya  lagi  adalah  Sumber  Daya  Manusia  yaitu  Pekerja.
Pekerja  adalah  sumberdaya  yang  penting  bagi  perusahaan, karena  memiliki  kemampuan  tenaga, bakat  dan  kreatifitas  yang  sangat  dibutuhkan  perusahaan   untuk  mencapai  tujuannya. Sebaliknya  pekerja  juga  mempunyai  berbagai  macam  kebutuhan  yang  ingin  dipenuhinya . Keinginan  untuk  memenuhi  kebutuhan  inilah  yang  dipandang  sebagai  pendorong  atau  penggerak  bagi  seseorang  untuk  bekerja  atau  melakukan  suatu  pekerjaan.

Bagi  sebagian  pekerja, harapan  untuk  mendapatkan  uang  atau  upah  adalah  salah  satu  alasan  untuk  bekerja, walaupun  ada  anggapan  lain  bahwa  uang  atau  upah  hanyalah  salah satu  dari  sekian  banyak  kebutuhan  yang  terpenuhi  melalui  kerja.
Kebutuhan  lain  yang  terpenuhi  melalui  kerja  antara  lain  adalah ;  dengan  bekerja  seseorang  akan  merasa  dihargai  oleh  masyarakat  disekitarnya, memperoleh  fasilitas, dan  memperoleh  simbol-simbol  status  dari  perusahaan  di mana  mereka  bekerja.    
Dengan  demikian  dapat  dikatakan  bahwa  kesediaan  pekerja  untuk  mencurahkan  tenaga, pikiran, kemampuan, ilmu  pengetahuan, keterampilan, dan  waktu  sebenarnya  mengharapkan  adanya  imbalan  dari  pihak  perusahaan  yang  dapat  mencukupi  kebutuhan  hidup  pekerja  dan  keluargannya.

Upah  menjadi  alasan  yang  paling  penting  mengapa  orang  bekerja  diantara  alasan  lainnya,seperti  untuk  berprestasi, berafiliasi  dengan  orang  lain, mengembangkan  diri,  atau  untuk  mengaktualisasikan  diri.Upah  juga  menjadi  dasar  pertentangan   atau  perselisihan  antara  pekerja  dan  pengusaha/perusahaan, ini  menjadi  bukti  bahwa  upah  merupakan  aspek  yang  penting  dalam  dunia  kerja.Upah  juga  menjadi  factor  penting  dalam  meningkatkan  kepuasan  kerja,memotivasi  pekerja,mendapatkan  tenaga  kerja  baru  yang  berkualitas  untuk  bergabung  dalam  suatu  perusahaan,mempertahankan  tenaga  kerja  yang  ada, dan  meningkatkan  kinerja  serta produktifitas  perusahaan.

Upah  juga  merupakan  salah  satu  aspek  yang  paling  sensitif  di dalam  hubungan  kerja  dan  hubungan  industrial, antara  70 – 80 persen  kasus  perselisihan  hubungan  industrial  yang  terjadi  dalam  hubungan  kerja  antara  pekerja  dan  perusahaan  disebabkan  karena  masalah  pengupahan  dan  beberapa  segi  yang  terkait  dengan  upah, seperti  tunjangan, kenaikan  upah, struktur  upah  dan  skala  upah.

Dalam  prakteknya  pun  masih  banyak  perusahaan  yang  belum  memahami  secara  benar  atau  pura-pura  tidak  tahu  dengan  sistim  pengupahan. Ada  sebagian  pengusaha/perusahaan  beranggapan  bahwa  dengan  melaksanakan  upah  minimum  sudah  merasa  memenuhi  ketentuan  pengupahan  yang  berlaku, sehingga  berharap  tidak  akan  terjadi  masalah  yang  berkaitan  dengan  upah  pekerja.
Pemahaman  seperti  ini  perlu  diluruskan  dengan  mendalami  makna  dan  pengertian  upah  minimum  dan  sistim  pengupahan  secara  keseluruhan.

Masalah  yang  timbul  dalam  sistim  pengupahan  adalah  bahwa  pengusaha  dan  pekerja  umumnya  mempunyai  pengertian  dan  kepentingan  yang  berbeda  mengenai  upah. Bagi  pengusaha  upah  dipandang  sebagai  beban  atau  biaya  yang  harus  dibayarkan (dikeluarkan)  kepada  pekerja  dan  diperhitungkan  dalam  penentuan  biaya  total. Bagi  perusahaan  semakin  besar  biaya  upah  semakin  kecil  keuntungan  yang  didapat  oleh  perusahaan/pengusaha.

Segala  sesuatu  yang  dikeluarkan  oleh  perusahaan/pengusaha  sehubungan  dengan  mempekerjakan  seseorang  dipandang  sebagai  komponen  upah, misalnya tunjangan, angkutan, kesehatan, konsumsi  yang  disediakan  dalam  melaksanakan  tugas  perusahaan, pembayaran  upah  diwaktu  cuti  atau  sakit dan  fasilitas  rekreasi.
Dilain  pihak, pekerja  dan  keluarganya  menganggap  upah  hanya  sebagai  apa  yang  diterimanya  dalam  bentuk  uang (take  home  pay) sebagai  penghasilan  pekerja  dalam  menggunakan  tenaganya.

Pada  kenyataannya  hanya  sedikit  perusahaan/pengusaha  yang  secara  sadar  dan  sukerela  untuk  terus-menerus  berusaha  meningkatkan  penghasilan  dan  kesejahteraan  para  karyawannya  demi  kelangsungan  hidup  pekerja  dan  kelurgannya, terutama  pekerja  pada  golongan  terendah. Karena  sebab  itulah  pekerja  melalui  serikat  pekerja atau  dengan  mengundang  campur tangan  pemerintah  selalu  menuntut  kenaikan  upah. Tuntutan  seperti  itu, jika  tidak  disertai  dengan  peningkatan  produktifitas  kerja  akan  mendorong  pengusaha  melakukan  pengurangan  tenaga  kerja  dengan  menurunkan  produksi  perusahaan, menggunakan  tekhnologi  yang  lebih  padat  modal,  dan  menaikan  harga  jual  barang.

Masalah  yang  lain  yang  dihadapi  dalam  bidang  pengupahan  dewasa  ini  adalah  rendahnya  tingkat  upah  dan  pendapatan  masyarakat. Banyak  pekerja  yang  mendapatkan  upah  yang  rendah  bahkan  lebih  rendah  untuk  mencukupi  kebutuhan  fisik  minimum. Hal  ini  akan  menyebabkan  rendahnya  produktifitas  dan  kinerja  pekerja.

Bagi  pekerja  upah  merupakan  sumber  untuk  memenuhi  pendapatan  yang  dapat  digunakan  untuk  memenuhi  kebutuhan  hidupnya. Karena  hal  tersebut  merupakan    tujuan  seseorang  untuk  bekerja, maka  melalui  peningkatan  upah,  kesejahteraan  seseorang  dapat  ditingkatkan. Bila  upah  atau  penghasilan  semakin  besar, maka  semakin  besar  pula  peluang  seseorang    untuk  dapat  memenuhi  dan  memperbaiki  tingkat  hidupnya,seperti  pemenuhan  kebutuhan  akan  sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan  anak dan  rekreasi  pekerja. Sementara  itu  bagi  perusahaan/pengusaha  upah  merupakan  biaya  produksi, oleh  karena  itu setiap  terjadi  peningkatan  upah  maka  akan  terjadi  peningkatan  biaya.

Dalam  manajemen  sumber  daya  manusia, upah  sebaiknya  dilihat  sebagai  investasi  atau  human  investement. Sebagai  Human  Investement  kenaikan  upah  atau  kesejahteraan  tenagakerja  dapat  dilihat  sebagai  perbaikan  atau  peningkatan  kualitas  sumber  daya  manusia  atau  pekerja, yang  hasilnya  dapat  diperoleh  kemudian.
Apabila  pekerja  mengalami  perbaikan  upah, kesehatan, gizi, pendidikan anak  dan  keterampilan  akan  mendorong  naiknya  motivasi, semangat  produktifitas  dan  kinerja  pekerja.

Selanjutnya  dengan  adanya  peningkatan  semangat  dan  gairah  kerja  yang  tinggi
maka  tanggung  jawab, dedikasi, motivasi, inovasi dan  kreatifitas  pekerja  dapat  pula  meningkat.

Sebaliknya  usaha  menekan  upah  serendah  mungkin, sering  terbentur  pada  hal-hal  yang  dapat  mengganggu  jalannya  proses  produktifitas  perusahaan, selain  dapat  juga   menimbulkan  hubungan  industrial  kerja  yang  tidak  harmonis, seperti  unjuk  rasa, mogok  kerja,  keresahan  di tempat  kerja  dan  sikap  apatis, hal  ini  bertentangan  pula  dengan  Undang-undang  No.13  tahun  2003  tentang  ketenagakerjaan.

Jadi  upah  merupakan  komponen  penting  dalam  kemajuan  dan  produktifitas  serta  kinerja  sebuah  perusahaan….(MIP) 


Sumber :
Peran Upah,Motivasi dan Kepuasan Dalam Meningkatkan Kinerja Pekerja Perusahaan Manufaktur Oleh Akmal Umar STIMI MAKASAR 2010             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar