REALITAS HUBUNGAN PEKERJA DAN PENGUSAHA
Rekan Pekerja Yth.
Sebagai pekerja maka setiap saat kita dipengaruhi oleh bentuk hubungan antara pekerja dan pengusaha. Hubungan antara buruh dan pengusaha adalah sangat unik karena masing-masing pihak saling membutuhkan dan sadar tidak dapat berjalan sendiri tetapi masing-masing pihak juga memiliki kepentingan yang berbeda secara mendasar.
Pekerja/buruh memiliki kebutuhan mendasar untuk menjadi lebih sejahtera sedangkan pengusaha memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil usahanya. Sebenarnya hubungan ini tidak saling bertentangan apabila masing-masing pihak melihat bahwa kemajuan pada pihak yang lain adalah sumber dari kemajuan dirinya. Misalnya kemajuan dari perusahaan dijadikan sebagai sumber untuk mensejahterakan buruh atau sebaliknya kemajuan kesejahteraan buruh dijadikan sebagai modal untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
Sayangnya dalam praktek kehidupan antara buruh dan pengusaha terjadi hal sebaliknya dimana untuk meningkatkan keuntungan pengusaha melakukan strategi efisiensi yang mengurangi kesejahteraan pekerja seakan-akan hanya perusahaan yang perlu bertumbuh sedangkan buruh biarlah tetap dibayar dengan standar upah yang murah. Keadaan inilah yang menjadi sumber konflik antara buruh dan pengusaha.
Hubungan pekerja dan pengusaha juga bisa dilihat dari sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak, yaitu modal pengusaha jelas lebih besar dari pekerja, SDM yang dimiliki pengusaha lebih profesional dari SDM serikat pekerja, sarana yang dimiliki pengusaha lebih lengkap dari sarana yang dimiliki serikat pekerja, akses pengusaha ke pemerintah lebih luas dari akses yang dimiliki serikat pekerja.
Kondisi ini membuat hubungan pekerja dan pengusaha menjadi tidak seimbang, hubungan yang tidak seimbang biasanya mendorong timbulnya arogansi untuk menekan yang lemah.
Tunggu dulu. Tidak berarti pekerja pasti kalah dalam hubungan yang demikian. Dalam industri, pekerja memiliki kekuatan kebersatuannya (kolektivitas). Sejarah dan fakta menunjukkan kekuatan kolektivitas dapat mempengaruhi arah industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar