Neo Romusha terdiri dari dua kata Neo dan Romusha. Neo berarti sesuatu yang baru dan Romusha adalah buruh atau pekerja yang pada masa penjajahan Jepang dipekerjakan secara paksa antara tahun 1942-1945. Para pekerja paksa ini bekerja bukan atas kemauannya tetapi karena terpaksa, kalau melawan maka akan berhadapan dengan bedil penjajah. Mereka juga bekerja tanpa aturan jam kerja, tanpa upah yang memadai dan semata-mata pekerjaan itu adalah untuk kepentingan penjajah Jepang. Orang tua atau kakek-nenek kita mungkin pernah bercerita kepedihan pada masa Romusha.
Dengan demikian Neo Romusha mungkin maksudnya adalah Romusha yang dilaksanakan dengan cara-cara yang baru dimana pekerjanya bekerja bukan karena paksaan karena ada perjanjian kerjanya tetapi terpaksa bekerja dan menerima syarat-syarat kerja karena desakan kebutuhan perut, bekerja karena takut kehilangan pekerjaan dan sanksi bila melakukan kesalahan, bekerja keras sekalipun tahu bahwa ini tidak bisa membawa keluarganya lebih sejahtera karena semua keuntungan dari hasil kerjanya diambil oleh pemilik modal.
Jika memang demikian maksudnya maka Neo Romusha adalah suatu bentuk baru penjajahan di bidang ekonomi yang terlindungi oleh undang-undang, sistem keamanan, sistem investasi dan poltik. Dengan demikian ia akan tampak sebagai dewa penyelamat karena menyerap tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi walaupun sebenarnya resiko sosial dan resiko lingkungan tetap menjadi tanggungan masyarakat didaerah itu dan manfaat dari keberadaan perusahaan bukanlah pada kemajuan karyawan dan masyarakat tetapi pada kemajuan pemilik modal dan negara dari mana perusahaan itu berasal.
Hm...setidak-tidaknya teman saya ini sudah memberi kita sesuatu untuk dipikirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar